Jumat, 26 September 2008

Suara yang didengar mayat

Bukan mau menakut-nakuti, tapi mengingatkan.....
SUARA YANG DIDENGAR MAYAT

Yang akan ikut mayat adalah tiga hal yaitu keluarga, hartanya, dan amalnya. Dua kembali & satu akan tinggal menemaninya amalnya.

Maka ketika roh meninggalkan jasad, terdengarlah suara dari langit memekik, "Wahai Fulan anak si Fulan....
a. Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau dunia yang meninggalkanmu?
b. Apakah kau yang telah menumpuk harta kekayaan, atau kekayaan yang telah menumpukmu?
c. Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpukmu?
d. Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah menguburmu?"
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan.... terdengar dari langit suara memekik, "Wahai Fulan anak si Fulan...
a. Mana badanmu yang dahulunya kuat, mengapa kini te rkulai lemah?
b. Mana lisanmu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara?
c. Mana telingamu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa?
d. Mana sahabat-sahabatmu yang dahulunya setia, mengapa kini raib tak bersuara?"


Ketika mayat siap dikafan... suara dari langit terdengar memekik, "Wahai Fulan anak si Fulan....
a. Berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridha
b. Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka Allah

Read More......

Kamis, 25 September 2008

Aktivitasku

Ketika pindah ke Pontianak, seorang wartawan Pontianak Post, mas Budi, mengajak ngobrol2 dan mewawancara. Hasilnya, ya seperti inilah munculnya Tokoh Pengamat Kebijakan publik.

Baru-baru ini aktivitasku nonggol di salah satu media website KPU Jawa Timur. Waktu itu, saya diundang KPU Jatim untuk menjelaskan materi Audit atas Dana Pemilihan Kepala Daerah.

Ada juga muncul di Tempo Interaktif ngomongin soal audit biaya perkara. BPK wajib memeriksa biaya perkara supaya tidak diselewengkan. Lihat deh di sini

Terkait tidak dibolehkannya BPK untuk mengaudit penerimaan perpajakan, inilah komentarku di KONTAN. BPK berjanji tak akan langsung memeriksa wajib pajak seperti kekhawatiran banyak orang selama ini. Badan ini hanya akan memelototi aparat pajak. "Kalau memeriksa sebuah bank, apakah kita memeriksa nasabahnya? Apa kerahasiaan nasabah bocor setelah itu? Kan tidak," kata Cris Kuntadi, Juru Bicara BPK kepada KONTAN.

Untuk mensosialisasikan upaya pencegahan tindak pidana korupsi, saya mencoba berbagi dengan para pegawai PT Taspen untuk memberikan workshop bersama Khairiansyah (ex auditor BPK) dalam Seminar bertajuk “Memahami Penjebakan (entrapment)dan Tertangkap Tangan (redhanded) dalam Kaitan Tugas KPK dan Audit Investigatif BPK“.

Read More......